Original published date: Mar 3, '08 - 3:15 PM at hikariogawa.multiply.com
B . U . L . L . E . T . I . N G . A . K . U . S . H . U .D . O
Genderang Jepang ( Wadaiko )
Pernahkah anda melihat beduk atau genderang Jepang ? Khususnya orang
Indonesia, mungkin masih banyak yang belum tahu bentuk dan kegunaannya.
Wadaiko berasal dari kata " wa " yang artinya Jepang dan " Taiko "
yang artinya beduk. Jadi artinya adalah beduk Jepang. Bentuknya sama
dengan beduk-beduk di Indonesia, bila anda melihat beduk di Masjid,
kebanyakan hanya tertutup satu sisi saja, sedangkan sisi yang lain
masih bolong. Pada beduk Jepang semua sisi tertutup oleh kulit sapi
pilihan, dengan lapisan kayu yang licin serta bentuknya sangat indah,
benar-benar tidak sembarang beduk.
Di Indonesia beduk digunakan
di Masjid-masjid atau tempat ibadah umat Islam. Sedangkan di Jepang,
memang asal mulanya dari beduk yang digunakan di Tera atau tempat
ibadah umat Budha. Dari situlah terbentuk perkumpulan seni memukul
beduk, dan sampai sekarang dikenal dengan Wadaiko.
Dan
menurut Izumi-san (pemain wadaiko profesional dari Jepang) bahwa
perkumpulan itu sudah menjadi penghidupan para pemain. Dengan tampil
diberbagai negara, seperti tampil di Hotel Convention Center Jakarta,
mendapat penghasilan tidak sedikit. Kebetulan di Jakata ada Japan
Club yang mengembangkan seni beduk Jepang. Japan Club sering mengadakan
pertunjukan beduk Jepang di pusat-pusat perbelanjaan seperti Sogo,
Mega Mall Pluit, dan di hotel-hotel saat tahun baru atau
perayaan-perayaan lainnya.
Seni memukul beduk banyak sekali
membawa manfaat, suara yang ditimbulkan membawa perasaan pendengar
mengalun-alun mengikuti iramanya. Selain itu badan menjadi kuat dan
sehat. Memukul beduk tidak hanya membutuhkan kekuatan, tetapi juga
kelenturan tangan, tubuh, dan kaki, semua menyatu.
Alat yang
digunakan untuk memukul beduk terbuat dari kayu pilihan yang sengaja
didatangkan dari Jepang, nama pemukul beduk itu adalah Bachi. Karena
sifatnya keras dan kuat, Bachi tidak akan patah walaupun memukul dengan
sekuat tenaga. Wah !.. wah !.. kalau buat pukul kepala orang, bisa
pecah kali yaa ?
Beduknyapun ditopang oleh kayu yang terbuat
dari besi, kaki itu disebut Ashi. Dan sengaja didatangkan dari Jepang
dengan harga yang tidak murah. Satu beduk yang ukurannya besar, kalau
dimasa krisis sekarang ini kira-kira harganya Rp. 70.000.000,-, ukuran
sedang
kurang lebih Rp. 40.000.000,-, dan ukuran kecil kira-kira Rp. 15.000.000,-.
kurang lebih Rp. 40.000.000,-, dan ukuran kecil kira-kira Rp. 15.000.000,-.
Di Jepang seni beduk ini terdiri dari beberapa aliran tergantung
tempat atau daerahnaya. Di Tokyo misalnya, dikenal dengan seni beduk "
OEDOSUKEROKUDAIKO ".
Seni beduk dari Tokyo ini sudah berbeda
dengan seni beduk di Osaka. Namun di Jepang yang paling terkenal adalah
seni beduk dari Tokyo. Oleh karena itu, Japan Club hanya mempelajari
seni beduk dari Tokyo.
Untuk menjadi pemain taiko yang handal,
dibutuhkan waktu latihan yang tidak sebentar. Di Jepang pemain taiko
mempunyai waktu latihan minimal tiga hari dalam satu minggu, ini belum
termasuk latihan dasar diantaranya senam dan lari. Sedangkan di Japan
Club, waktu latihan hanya satu hari dalam satu minggunya. Oleh
karenanya Takako-san selaku " senseinya " menerapkan latihan secara
keras, jiwa disiplin benar-benar sangat dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar