Minggu, 07 April 2013

Pernikahan impian

Pernikahan impian saya adalah pernikahan yang sederhana. Sederhana di sini artinya hanya mengundang keluarga dan para sahabat terdekat untuk menghadiri syukuran pernikahan saya dan sang suami kelak. Jika sebagian besar pasangan ingin memanfaatkan waktu pernikahan yang sekali seumur hidup dengan mengadakan pesta yang mewah dan mengundang seluruh keluarga, teman, dan handai taulan, saya justru sebaliknya. Saya mempunyai pemikiran bahwa kehidupan setelah pernikahan adalah yang terpenting, sehingga alokasi dana yang ada sebaiknya digunakan untuk membeli tempat tinggal, agar setelah menikah bisa langsung hidup mandiri. Tapi bukan berarti saya menentang pesta pernikahan yang mewah, sah-sah saja selama dananya mencukupi dan tidak berhutang. Karena menurut saya, untuk apa mengadakan pesta pernikahan yang mewah karena menuruti gengsi dan rasa tak enak hati (karena tidak mengundang orang tertentu), kalau setelah pesta terlilit hutang.. 'Audzubillahi min dzalik..

Sedikit banyak saya sudah memikirkan dan browsing sana-sini tentang apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan pernikahan impian saya. Tapi karena belum ada bayangan tentang budget, rencana yang sudah dipikirkan masih bisa berubah-ubah. Konsep pernikahan sederhana saya adalah: akad nikah dan dilanjutkan dengan makan-makan sebagai syukuran. Karena dalam pernikahan yang wajib adalah akadnya, resepsi gak wajib ^^

Undangan insya Alloh diusahakan tidak lebih dari 100 undangan/200 orang. Untuk menekan budget, kemungkinan saya tidak akan mencetak undangan, cukup mengandalkan kecanggihan teknologi social media. Mengenai venue, sebenarnya paling irit kalau di rumah sendiri, jadi gak keluar biaya untuk sewa. Tapi kalau dipikir repotnya bikin acara di rumah, kayaknya lebih baik cari tempat lain. Jadi gak perlu pusing mikirin bersihin rumah selesai acara.

Mencari venue untuk pernikahan sederhana bisa menjadi suatu hal yang tricky, karena harga sewa gedung di Jakarta sangat mahal sekali. Itu baru biaya sewa tempat, belum biaya catering dan dekorasi. Pemilihan venue tentu menyesuaikan dengan jumlah undangan, jadi untuk rencana pernikahan saya nanti, saya ingin mengadakannya di restoran. Keutungannya tidak perlu keluar biaya untuk sewa tempat dan dekorasi, karena restoran biasanya sudah punya dekorasi sendiri. Acara pernikahan pun bisa menjadi private jika seluruh area restoran di-book selama acara. Restoran apa yang akan saya pilih masih belum ditentukan, baru sekedar browsing beberapa restoran di Jakarta yang bisa dipakai untuk acara pernikahan. Rencananya insya Alloh nanti akan saya datangi satu-satu sambil nyicipin makanannya dan lihat luas tempatnya.

Baju pengantin yang saya mau untuk pernikahan pun sederhana, disesuaikan dengan konsep acara yang sederhana. Satu baju bisa dipakai untuk akad nikah sekaligus syukuran, dan yang pasti menutup aurot dengan sempurna. Jadi, bukan kebaya ketat yang menampilkan lekuk tubuh dan kerudung yang melilit leher ^^

Supaya gak sunyi, perlu ada hiburan musik. Kalau dana mencukupi, saya ingin ada live music (organ dan penyanyi). Tapi kalau gak bisa, pasang CD kompilasi sendiri pun OK juga :) 

Begitulah sedikit rencana tentang pernikahan impian saya. Walaupun konsepnya sederhana, tetap perlu alokasi biaya yang tidak sedikit. Insya Alloh saya gak mau membebani orangtua dengan biayanya, alhamdulillah saya mulai mengumpulkan biayanya sedikit demi sedikit untuk masa depan. Semoga Alloh senantiasa paring kelancaran dan kebarokahan, aamin :)





 

Tidak ada komentar: